Jumat, 18 November 2011

Tumor Jinak Ovarium

Ovarium adalah kelenjar yang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon kelamin. Tumor atau kanker yang tumbuh dalam organ ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Pada umumnya tumor jinak ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon, misalnya pada tumor sel granulosa yang dapat menyebabkan haid berlebihan. Penderita kanker indung telur umumnya telah berusia 55 tahun atau lebih.
Ovarium kanker biasanya menyerang wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun dan jarang diderita oleh wanita yang mempunyai banyak anak. Faktor keturunan juga memegang peranan penting timbulnya kanker indung telur.
Seorang wanita berisiko tinggi terkena ovarium kanker ini jika ada dua atau lebih anggota keluarga tingkat pertamanya yang menderita kanker indung telur. Hal ini terjadi juga pada penderita kanker usus besar dan payudara. Keturunan penderita kedua jenis kanker tersebut kemungkinan dapat juga terkena kanker indung telur.
Gejala
Tumor jinak ovarium banyak yang tidak menimbulkan gejala dan tanda, terutama tumor jinak ovarium yang kecil. Sebagian gejala dan tanda merupakan akibat dari pertumbuhan, aktivitas hormonal, atau komplikasi-komplikasi tumor tersebut. Akibat adanya tumor dalam perut bagian bawah dapat menyebabkan timbulnya benjolan perut. Tekanan terhadap alat-alat sekitarnya oleh besarnya tumor atau posisinya di dalam perut akan menimbulkan gangguan pada organ-organ sekitarnya yang tertekan.
Pengobatan
Pemeriksaan USG dapat memberikan gambaran mengenai cairan dalam perut dan besar tumor yang terdapat dalam indung telur. Pada pemeriksaan laboratorium, peran zat penanda tumor, misalnya alfa–foetoprotein (AFP) dan Ca 125 sangat diperlukan. Zat-zat tersebut dibentuk oleh sel-sel kanker indung telur dan terdapat dalam darah penderita.
Pengobatan tumor indung telur biasanya dilakukan dengan cara pembedahan. Jaringan penyusun indung telur serta jaringan sekitarnya yang sudah terserang tumor dipotong dan dibuang. Setelah tindakan ini, dilakukan kemoterapi dan radioterapi untuk membunuh jaringan tumor yang tertinggal dalam tubuh. Setelah sembuh, penderita biasanya perlu melakukan pemeriksaan Ca 125 dalam darah secara rutin. Tindakan ini untuk menghindari kekambuhan karena adanya jaringan tumor yang masih tertinggal dan berkembang lagi.

1 komentar: